Minggu, 08 Januari 2012


Iklan Bebestar dinilai cukup menarik lantaran banyak orang yang membicarakannya. Selain itu, iklan ini juga dianggap berhasil mengajak ibu-ibu untuk mengikutsertakan anak mereka dalam ajang pencarian bakat.
Advertising adalah salah satu strategi perusahaan dalam mengembangkan produknya, unsur kreatif sangat penting untuk men-deliver pesan. Banyak perusahaan yang melakukan kerja sama dengan beberapa agensi iklan dan production house (PH) untuk membangun konsep iklan produk mereka.
Sebuah iklan dikatakan berhasil jika mencapai tujuannya. Soal tujuan tidak selalu hanya untuk meningkatkan penjualan, bisa saja agar meningkatkan awarenesskonsumen, atau bahkan demi meningkatkan citra produk. Oleh karenanya, penting bagi sebuah iklan memiliki pesan yang fokus. Tanpa itu, yang bisa terjadi adalah tidak jelas atau kaburnya pesan yang hendak disampaikan.
Itulah tujuan jobdesk yang biasanya menjadi perhatian beberapa agensi periklanan. Ya, sebuah agensi iklan harus kreatif agar konsep iklan yang dibuat terasa menarik dan begitu menjual di mata konsumen.
Ingatkah Anda dengan iklan Bebestar dari Bebelac yang banyak mengundang pembicaraan di tengah publik? Nah, iklan ini merupakan hasil karya sebuah agensi iklan profesional Colman Handoko.
Sebenarnya iklan TVC yang dibuat bukan iklan biasa, melainkan sebuah campaignterkait ajang bakat yang diadakan oleh Bebelac. Tujuan utamanya agar para ibu berani mengikutsertakan anak-anak mereka untuk unjuk gigi dan menampilkan bakat-bakat yang dimiliki oleh sang anak, seperti yang pernah dilakukan oleh beberapa program televisi.
Konsep iklan yang cukup mengundang ketertarikan banyak orang ini memang secara detail dikonsep oleh Colman Handoko sebagai official agency dari iklan Bebestar tersebut. Usaha dan kerja keras tim Colman Handoko berbuah baik, buktinya antusiasme masyarakat untuk mengikuti ajang ini cukup tinggi.
“Perlu penggodokan yang matang untuk membangun sebuah konsep iklan yang menjual. Untuk Bebestar, tim kami memerlukan waktu lima bulan hanya untuk mematangkan konsep. Selanjutnya, membuat story line agar mempermudah konsep tersebut dituang menjadi sebuah story board,” terang C. J. Andreanno, Creative Director Colman Handoko.
Menurut Andreanno, membuat iklan yang baik tidak hanya melulu dilatarbelakangi nilai bujet yang besar. Sejatinya, sebuah iklan bisa sukses atau berhasil apabila target market dan karakter konsumen diketahui dengan pasti. Selain itu, kreativitas juga diperlukan agar iklan tak selalu tampak sama dengan tren yang ada saat ini.
Misalnya saja, tren saat ini cukup banyak diwarnai dengan acara program televisi yang mengadakan ajang adu bakat. Konsep yang sama pun dibangun oleh Colman Handoko, tetapi dibedakan dengan adanya beberapa kategori yang sudah pernah ditayangkan di program-program televisi.
Hal senada juga diungkapkan Vega Gupta, Account Manager Colman Handoko, “Bujet yang besar akan sukses jika idenya pun bagus. Kita tidak bisa memandang hanya dari satu sisi dan tidak bisa dilihat dari segi iklannya, karena awareness yang baik belum tentu penjualannya bagus. Alangkah baiknya jika ukuran antara awareness dansales sebanding dengan bujet promosi yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan,” tandasnya.
Mengenai konsep pembentukan TVC ini, terlebih dahulu dilakukan riset agar kelakawareness masyarakat bisa terbangun dengan baik. Konsep pun dibangun atas dasar persetujuan dari pihak Nutricia dan Bebelac sebagai pemilik brand. Tujuannya ingin memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk menuangkan idenya, sementara sang ibu bisa menyaksikan keahlian dan bakat yang dimiliki si anak.
“Memang sudah ada banyak acara talent show anak-anak. Tapi untuk Bebestar ini, semua anak bisa jadi bintang sementara sang ibu menjadi pendukung setia. Karena pada dasarnya setiap anak memiliki talenta masing-masing dan kami di sini tidak memaksa mereka untuk menjadi bintang dan pemenang. Hanya lebih memiliki tujuan agar anak-anak bisa mengekspresikan bakat mereka,” ujar Sheera Angelina, Art Director Colman Handoko.
Selain itu, pemilihan endorser atau talent dalam pembuatan iklan juga memerlukan proses pitchingcasting, dan random anak-anak yang memiliki bakat, dan bukan memilih talent yang memang sudah berbakat.
Setelah iklan Bebestar tayang, Colman Handoko sebagai agensi yang ditunjuk pun ikut membantu promo di dunia digital yang saat ini trennya sudah melaju cepat di Indonesia. “Kami biasa pantau reaksi masyarakat melalui dunia digital. Untuk Bebestar, peselancar dunia maya bisa tinggal mengklikwww.youtube.com/user/bebestar201 atau bisa klik “like” fanpage Bebestar di Facebook,” kata Qashiratu Taqarrabie, Copy Writer Colman Handoko.
Benar saja, iklan Bebestar cukup menuai sukses, buktinya sudah ada 17.509 channel views dan 77.846 total upload views untuk versi YouTube. Sementara di Facebookfanpage Bebestar 2011, sudah terjaring 28.788 orang yang memberikan “like”.
Jika mengikuti sejarah Colman Handoko, agensi yang cukup ternama ini ternyata sudah beberapa kali membuat iklan dengan konsep yang begitu kreatif sehingga menimbulkan awareness tersendiri di mata masyarakat. Beberapa iklan karya mereka antara lain: Axis, Nutrilon, Bank Permata, Taro, dan lain-lain.
“Kunci suksesnya adalah ‘Loves your brand’ dan berikan yang terbaik agar kelakoutput-nya sesuai dengan hasil yang diinginkan. Selain itu, banyak melihat tren iklan yang ada saat ini akan bisa memunculkan ide-ide kreatif tersendiri, khususnya untuk para agensi periklanan,” tandas Andreanno. (Merliyani Pertiwi)
Lihat Sumber

Minggu, 06 November 2011

Mas Sandiaga Uno mungkin adalah sosok pria yang digandrungi banyak kaum perempuan : muda, very handsome, kaya raya dan rendah hati. Sosok Sandi memang merupakan salah satu fenomena dalam jagat bisnis di tanah air.
Dalam usianya yang masih terbilang muda, yakni 42 tahun, ia telah dinobatkan oleh majalah internasional Forbes, sebagai orang kaya nomer 29 di Indonesia. Total kekayaannya sekitar Rp 8 trilyun (wow).

Melalui perusahaannya yang bergerak di bidang investasi, yakni Saratoga Capital, Mas Sandi telah meneguhkan dirinya sebagai anak muda cemerlang dengan visi bisnis yang mak nyus.
Dalam tulisan kali ini, kita akan mencoba mengenal lebih dekat dengan mas Sandi yang handsome ini. Didalamnya kita mau menelisik dua pelajaran bisnis yang barangkali bisa kita petik.
Sejatinya, yang juga membuat banyak orang tertegun, adalah sikap rendah hati dan kehidupan religius Sandi yang amat kental. Ia dikenal sebagai pria yang melakoni ritual puasa sunah Daud (puasa setiap dua hari sekali, sepanjang tahun). Orang yang kaya raya ini ternyata begitu akrab dengan dunia ukhrowi (dunia akherat). Subhanallah.
Ia juga tak pernah berhenti sholat sunnah Dhuha setiap pagi.

Dalam sebuah perbincangan informal, Mas Sandi memberikan pengakuan seperti ini :

Jadi begini, ibadah itu kalo sudah rutin kita lakukan bukan lagi menjadi sebuah kewajiban tapi menjadi sebuah kebutuhan. Jadi kalo aku gak sholat dhuha aja sekali, tiba-tiba ada sesuatu yang hilang, aneh rasanya. Walaupun itu sunnah jadi terasa wajib. Dan aku ngerasain sekali hikmahnya, sudah 7-8 tahun ini rutin aku lakukan, rejeki itu seperti gak aku cari, semua datang sendiri…….seperti dianter rejeki itu”.

Kalau kalimat diatas diucapkan pak ustadz, kita biasa mendengarnya. Namun kalau yang bilang adalah anak muda dengan kekayaan delapan T, now that’s the power of Ibadah.
Sekarang mari kita simak pelajaran bisnis pertama dari mas Sandi.

Lesson # 1 : Timing is everything. Sandi mendirikan perusahaan di bidang private equity persis pada saat Indonesia mengalami krisis moneter pada 1997 (private equity adalah perusahaan yang mengakuisisi saham perusahaan lain yang dianggap masih murah, lalu diperbaiki kinerjanya, dan kemudian dijual kembali degan harga yang lebih tinggi).
Pada saat krisis itu, beragam peluang investasi bermunculan lantaran banyak perusahaan mau dijual dengan harga yang relatif murah. Disinilah timing serta keputusan bisnis Sandi mendapatkan tempat yang pas. Bisnis dia melesat karena berhadapan dengan timing yang pas, yakni pas kondisi krisis moneter.
Moralnya : pengambilan keputusan menjadi jelek bukan karena mutu keputusannya yang buruk, namun mungkin timing-nya yang tidak tepat. Dan sebaliknya : keputusan menjadi sangat berharga karena dilakukan pada momen waktu yang tepat.
Sekarang, renungkan : apa keputusan penting dalam bisnis atau karir yang pernah Anda lakukan? Dan apakah timing keputusan itu pas? Sebab jika tidak pas, maka mungkin Anda akan menyesal berkepanjangan. (Misal banyak orang bilang, kalau mau bikin bisnis sendiri maka timingnya - lakukanlah sebelum usia 35 tahun. Sebab diatas usia itu, Anda akan masuk area comfort zone, dan akan makin takut untuk mengambil risiko).

Pelajaran bisnis kedua dari Mas Sandi adalah ini : pentingnya menemukan partner atau rekan yang kerja yang memiliki chemistry dengan kita, dan bisa membangun sinergi. Sandi pertama kali membangun usaha dengan rekannya pas duduk sekolah SMA. Sahabat lama biasanya cenderung telah memiliki ikata emosi dan chemistry yang kuat. Jadi nyambung dan klik.
Sama dengan kita. Dalam bekerja kita biasanya akan lebih enjoy dan produktif kalau bisa menemukan partner atau rekan kerja yang cocok dan pas dengan kita (jadi ada chemistry yang kuat). Team work yang kokoh memang bisa kita bangun kalau ada ikatan atau kohesi yang solid diantara para anggotanya.
Demikianlah, dua pelajaran bisnis ringkas dari Sandiaga Uno. Sosok profesional muda yang kaya, rendah hati dan punya sikap religius yang kuat.

Sumber

Sabtu, 05 November 2011

4 Pilar Creative Thinking Skills


Tulisan ini saya ambil dari blog pak Yodhia Antariksa, msc 

Ketika dinamika bisnis melaju dengan kecepatan yang kian rancak, maka elemen kreativitas boleh jadi merupakan sekeping ketrampilan yang kudu dipeluk dengan penuh kesungguhan. Tanpa kemahiran meracik inovasi, sebuah organisasi mungkin bisa tergeletak sia-sia ditengah kepungan para pesaingnya yang terus menari-nari dengan gagasan kreatif tanpa henti.
Inovasi dan daya kreativitas tentu saja tak hanya terbentang pada arena product development – sebuah arena dimana inovasi telah menjadi jantung. Daya kreativitas juga mesti melenting dalam sejumlah arena lainnya, mulai dari arena proses penyelesaian pekerjaan, proses pelayanan pelanggan, hingga proses pengembangan SDM. Dengan kata lain, creative thinking skills selayaknya diinjeksikan dalam segenap lini yang melingkupi sebuah organisasi. Sebab sebuah organisasi yang kreatif dalam segenap proses bisnisnya niscaya memiliki sepercik asa untuk terus mengibarkan kejayaannya.
Pertanyaanya : elemen apa yang kemudian mesti dipilin untuk memekarkan creative thinking skills? Dalam sebuah risalah yang bertajuk The Innovator’s DNA (dimuat pada jurnal Harvard Business Review edisi Desember 2009), dipetakan empat elemen kunci yang mesti disandang untuk merekahkan ketajaman membangun creative thikinking skills.
Elemen 1 : Associating. Meng-asosiasikan atau ketrampilan asosiasi adalah sejenis kemampuan untuk mengkoneksikan sejumlah perspektif dari beragam disiplin yang berbeda, guna membangun satu gagasan yang bersifat kreatif. “Creativity is connecting things”, begitu sang dewa inovasi, Steve Jobs pernah berujar.
Asosiasi sejatinya bersandar pada kemampuan untuk menggunakan kekayaan wawasan kita pada satu bidang/disiplin ilmu tertentu, dan kemudian mencoba mengaplikasikannya dalam bidang lain, guna menghasilkan sebuah temuan baru yang inovatif. Disini misalnya kita mengenal bagaiamana teknologi fraktal (yang berbasis pada chaos theory) diaplikasikan dalam pembuatan batik, dan bum…..yang tercipta kemudian adalah kain batik dengan corak yang unik nan spektakuler.
Ketrampilan asosiasi adalah sejenis kemampuan yang terus menggedor kita untuk bisa berpikir lintas didisplin dan lintas bidang. Dan sungguh, lentingan kreativitas hanya akan terekspresi manakala kita memiliki ketajaman untuk membangun asosiasi ini.
Elemen 2 : Questioning. Ribuan tahun silam kita pernah mendengar sang filsuf Plato berdendang : “Kecerdasan seseorang tidak diukur dari seberapa bagus ia memberikan jawaban, namun dari ketrampilannya meracik sebuah pertanyaan”.
Para inovator sejati adalah mereka yang secara konstan selalu mengajukan pertanyaan. Para creative thinkers adalah mereka yang selalu bertanya : why, why not, dan what if? Mereka selalu mendedahkan serangkaian pertanyaan semacam itu untuk mendapatkan clue bagi aneka gagasan baru. Sebab dibalik rentetan pertanyaan yang mengedor itu, niscaya terbentang luas hamparan gagasan kreatif yang menunggu untuk diejawantahkan.
Elemen 3 : Observing. Ah, betapa beragam dan uniknya fenomena yang ada disekeliling kita. Betapa kayanya beragam dimensi kultural dan sosial yang ada di segenap kolong jagat ini. Dan dari kemampuan untuk melakukan observasi inilah, sesungguhnya telah banyak ide kreatif dilahirkan. Bisnis makanan kebab turki baba rafi yang fenomenal itu lahir lantaran hasil observasi pendirinya ketika jalan-jalan ke negara Timur Tengah. Produk kerajinan radio dari kayu yang menembus empat benua itu lahir karena pendirinya bingung melihat begitu banyak kayu sengon yang ada dikampungnya, di Temanggung sana.
Pendeknya, kemahiran melakukan observasi dan ketajaman mencium peluang inovasi dibaliknya, merupakan sejenis gen yang melekat dalam DNA setiap kreator sejati. Jadi, sering-seringlah melakukan proses observasi secara intens atas segenap situasi di sekeliling kita. Lalu, cobalah bangun imajinasi kreatif untuk merekahkan hasil observasi itu dalam serangkaian gagasan nan inovatif.
Elemen 4 : Experimenting. Kita mengenal kisah indah dari Thomas Alva Edison puluhan tahun silam : ia telah melakukan eksperimen sebanyak dua ribu kali sebelum akhirnya menemukan bohlam lampu yang sekarang mungkin nangkring diatas meja kantor Anda.
Para inovator sejati adalah mereka yang tidak takut untuk melakukan dan mencoba hal-hal baru. Dan sungguh, mereka juga tak pernah takluk ketika eksperimen gagasan barunya itu selalu kandas menembus ilalang. Mereka selalu terus mencoba dan mencoba, demi membuktikan bahwa gagasan inovatifnya layak untuk dihamparkan dalam kenyataan.
Demikianlah, empat elemen kunci yang mungkin mesti dirawat dengan sepenuh hati manakala kita hendak melambungkan daya creative thinking skills.

Sabtu, 18 Juni 2011

Stres merupakan salah satu penyebab utama timbulnya penyakit jantung dan stroke. Munculnya stres dapat dipicu oleh beragam permasalahan seperti permasalahan keuangan, keluarga, kesehatan atau perjalanan. Berikut ini akan dibahas Tips praktis mengatasi stres kurang dari 10 menit, dari berbagai sumber:
1. Mengumpat (1 detik). Peniliti di England University of East Angelia Norwich mengkaji daya kemampuan dan menemukan bahwa menggunakan kata-kata umpatan dapat mengurangi stres dan meningkatkan keakraban antar rekan kerja (Bajingan! Anjing!). Semoga berhasil.
2. Konsumsi Minyak Ikan (5 detik). Menurut penelitian dari University of Pittsburgh, orang memiliki kandungan EPA dan DHA asam lemak omega-3 dalam darah paling tinggi, lebih bahagia, tidak terlalu impulsif, dan lebih menyenangkan. Cobalah minyak ikan sebagai suplemen harian yang mengandung 400 mg EPA dan 400 mg DHA.

Bagaimana Mengatasi Kekhawatiran di Tengah Krisis Ekonomi?

Krisis ekonomi yang bermula dari Amerika Serikat dan sekarang melanda dengan cepat ke seluruh dunia memang sangat mengkhawatirkan sebagian besar orang. Banyak perusahaan yang gulung tikar, tidak terkecuali perusahaan-perusahaan berkaliber dunia, seperti Northern Rock, Fannie Mae dan Lehman Brothers.
Bagaimana kita harus bersikap menghadapi krisis ekonomi global ini? Saya sendiri memilih untuk tidak menghamburkan energi saya dengan memikirkan hal tersebut terlalu dalam. Saya menyadari jika saya fokus pada ketakutan atau kekhawatiran saya, maka saya akan merasakan ketakutan yang lebih mendalam lagi. Saya lebih memfokuskan energi saya pada hal-hal yang bisa meningkatkan produktivitas diri.
Sebelum saya membagi pada Anda bagaimana kita harus bersikap, ada 2 hal yang perlu diperhatikan :

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews